Alvionitha Putri Photos

Alvionitha Putri Photos
Official photo belongs to Primero Management

Kamis, 14 April 2011

Jessie Melihat Rizky Dari Surga


Aku tersadar, aku melihat lampu terang, selang-selang, kabel dan orang-orang mengeremuni aku. Aku mendengar mereka membicarakanku, tapi aku terlalu lemah untuk ikut bergabung bersama mereka. Aku tau posisiku sedang berbaring, aku membuka mata lebih lebar lagi, dan aku mendengar suara “akhirnya sadar juga” aku hapal suara itu, suara yang membuat aku semangat hidup, itu suara Jessie. Jessie gadis yang kusukai sejak lama, Jessie gadis yang ceria, dia satu-satunya wanita yang membuat aku tergila-gila, dimataku Jessie sosok yang sempurna, untuk melihat senyumnya saja aku rela melakukan apa saja.
Aku tidak terlalu ingat mengapa aku sekarang berada dirumah sakit, yang aku ingat hanya jeritan Jessie yang hampir ditabrak truk dan setelah itu semuanya gelap.
“Ky, gimana perasaanmu sekarang?” tanya ibuku, yang ternyata berada disamping kananku sejak tadi. “kunang-kunang bu” jawabku. “Maafin Jessie ya bu, semua karna Jessie” Jessie menahan tangis. “gak apa kok Jes, baru kaya gini, aku rela lebih kalau demi kamu” tungkasku. “aku gak enak sama kamu ky, maaf ya ky, bu” sambung Jessie, “gak apa nak, makasih sudah bawa Rizky kerumah sakit” jawab ibu tersenyum manis pada Jessie. Tak lama orang tua Jessie menjemputnya, Jessie pun pulang kerumah.
Aku Rizky Pramana, pria kelahiran Jawa Tengah, anak tunggal, mahir berbahasa Jawa, dan Inggris, menyukai dan menyayangi Jessie Wicky Putri sejak SMA kelas 1.  Aku menyatakan cinta kepada Jessie hanya sekali, dikelas 2 kami, bagiku sekali itu sudah cukup, walaupun Jessie menolakku, tapi aku senang bisa tetap berada disampingnya, lagi pula alasan Jessie menolakku masuk akal, Jessie tak mau berpisah denganku, karna kebanyakan orang, sehabis putus pasti menjadi musuh. Aku tidak tau apa yang membuat aku sampai tergila-gila padanya. Kemarin malam, Jessie hampir mati ditabrak truk saat menyebrang kearah ku, aku sontak mendorongnya dan akhirnya aku yang tertabrak truk. Jessie memang anak yang teledor, dia memang ceroboh, tapi aku suka sifatnya yang lugu dan polos. Mungkin aku terkesan bodoh, tapi itulah cinta. Aku merasa nyaman bila harus melakukan permintaannya.
“besok Rizky sudah boleh pulang” kata dokter sembari keluar dari kamar Rizky. “Ky, besok pergi kuliah bareng ya, kita ada mata kuliah jam 1 siang” kata Jessie sambil merapikan baju-baju Rizky dan memasukkannya kedalam tas ransel. “iya Jeje, aku memang pengennya begitu, hehe” kataku senang, aku senang melihat tingkah manjanya. Ditambah lagi besok pasti akan menghabiskan waktu bersama Jessie.
Pagi-pagi buta aku sudah bangun, aku pulang bersama Ibu. Entah mengapa perasaanku sudah tak enak sejak shalat subuh tadi, rasanya ada yang hampa dari dalam hatiku. Sesampainya aku dirumahpun perasaan itu tak kunjung hilang, aku memasuki kamarku, aku kaget frame fotoku bersama Jessie pecah, pikiranku tambah kacau balau, apa Jessie sakit yah? Pikirku dalam hati. Tiba-tiba telepon genggap ku bordering “MyJeje’s call” Jessie menelponku. “Ky!! Aku yang jemput yah? Hehe” seru Jessie dari telepon, “hah? Beneran Je? Biasanya kamu males nyetir, haha” jawabku kaget, sumpah aku kangen banget sama senyumnya, “lagi pengen Ky, yayaya aku aja yah” seru Jessie manja, “hmm iyaa sahabatku sayang, bwekk, haha” jawabku gemas, “oke sip, jam setengah 12 aku jemput, bye Ky, miss ya, haha” suara Jessie langsung lenyap disambung suara tuuttt..tuuttt “yah Je, aku belom balesss!!” jawabku sesak, rasanya hampa belum menjawab miss ya too, huh.. Perasaanku mulai tenang setelah Jessie menelpon, seusai itu aku langsung membesihkan kepingan kaca di karpet kamarku. Aku melihat jam, tak terasa sudah jam 11, “hmm gak lama lagi ketemu Jessie”, pikirku senang dalam hati. Aku tak bernafsu makan, “biar nanti makan bareng Jessie aja deh haha”,  
Dari kejauhan suara sirine ambulans terdengar, aku kaget karena setauku tidak ada yang sakit didaerah komplek rumahku. Aku keluar rumah, aku sudah menemukan Ibu di luar pagar, aku kaget melihat Ibu yang shock, sepertinya Ibu mengenali orang yang bertabrakan. Aku mendekati mobil yang tidak jauh dari rumahku, perasaanku berkecamuk, sepertinya aku mengenali mobil itu, aku menerawang plat nomor mobilnya, ASTAGA ini mobil Jessie!!! Teriakku histeris.. Jessie !!! aku menerobos para pekerja ambulans yang sedang mengevakuasi Jessie, aku menangis sejadi-jadinya ku temukan Jessie berlumuran darah, senyumnya hilang, Jessie menutup matanya terlihat Jessie kesakitan. Aku memeluknya, mengusap rambutnya, Jessie membuka pelan matanya, dia tersenyum, dia tersenyum hanya untuk aku, “Ky, Jessie sayang sama Rizky, makasih udah baik sama Jessie” Jessie mengangkat tangannya dan menaruhnya dileherku, dengan pelan Jessie menundukkan leherku, disitu aku dan Jessie berciuman, di tengah-tengah darah yang mengalir pelan, dan aku bisa merasakan nafasnya berakhir.
Jessieee!!!!! Teriakku nyaring, aku melihat Ibu sudah berada disampingku dan menangis, orang tua Jessie pun baru tiba, para warga yang melihatpun ikut menangis. Para medis dijalan itu menarikku, menenangkanku, para medias mengangkat tubuh Jessie, hatiku sesak tak sanggup melihat Jessie seperti ini.
Hari ini pemakaman Jessie, aku sudah mulai kuat, walaupun aku sangat merasa kehilangan, tapi aku tau Jessie disini, dihatiku, dan setidaknya aku tenang karna Jessie tidak akan dimiliki orang lain, dan akan tetap menjadi MyJeje .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar