Alvionitha Putri Photos

Alvionitha Putri Photos
Official photo belongs to Primero Management

Minggu, 10 April 2011

Ayatmu Membuatku Gila #StopBullying

Awalnya semua baik-baik saja, Melinda adalah sosok gadis mungil, berparas Jawa, dan memiliki sifat suka berbagi.. tidak pernah tampak ada masalah dalam hidupnya, kesehariannya pun slalu Melinda lewati dengan teman-teman sekelasnya.. Aku memang tidak terlalu memperhatikan Melinda selama ini, aku mengenalnya hanya sewaktu Masa Orientasi Sekolah, dimana Aku dan Melinda satu kelompok dalam sebuah permainan…




“Melinda ” sapanya sambil mengulurkan tangan mungilnya ..




“Niken” jawabku datar, karna jujur aku kaget dengan sapaannya..




Well, kami memulai percakapan kecil, bertanya asal apa, tgl dimana, orang apa, sampai akhirnya kakak panitia memanggil semua peserta MOS…




Yap ! pas pembagian kelompok aku satu kelompok bersama Melinda, hmm jujur aku agak kurang menikmatinya, mungkin karna kesan pengenalan pertama yang mengagetkan …




Game’s pertama agak ekstrim, peserta harus bisa melewati celah kecil dalam sebuah tali yg di bentuk disebuah pohon besar, badan peserta tidak boleh menyentuh tali sedikitpun.. diputuskan aku orang pertama yang akan digiring oleh para lelaki (tepatnya digendong dengan posisi tidur lurus) … Yeah, aku bisa melewatinya, tidak terlalu sulit memang.. dan akhirnya tiba ke giliran Melinda.. Kaki Melinda sudah keluar dari tali, tapi teryataa, GUBRAK Melinda jatuh, kepalanya membentur akar pohon yang timbul ke tanah, anak laki-laki bukan menolong tetapi menertawakannya, seperti ada unsur kesengajaan yang dibalik tawaan mereka.. Aku mendatanginya, dan yang kutemukan Melinda dengan mata berair ikut tertawa bersama para lelaki.. Kakak pembimbing kami pun datang dan membawakan kotak P3K.. Tetoot, waktu games habis, dan akhirnya kami kembali ke pendopo untuk makan siang..




Di pendopo Melinda pun tetap bersamaku, tepatnya mengikutiku.. Namun tak ada respon yang kuberikan padanya, aku hanya sibuk dengan makanan dan handphone ku …….




Masa Orientasi Sekolah pun selesai, hari ini pembagian kelas.. Dan ternyata aku satu kelas dengan Melinda, untungnya dia tidak memilih duduk sebangku denganku.. Ketua Yayasan sekolah pun memasuki kelas kami, dia bercerita panjang lebar, dan akhirnya ditutup dengan menyanyikan lagu Mars Sekolah bersama-sama.. Setelah Ketua Yayasan meninggalkan kelas, kelas menjadi sangat hening, tidak ada yang memulai percakapan.. aku Melihat Melinda yang sepertinya ingin sekali berkenalan, terlihat dari duduknya yg gelisah dan bergumam pelan.. Tak lama seorang guru memasuki kelas kami seraya memegang buku bertuliskan ABSEN.. si guru memperkenalkan dirinya, dan ternyata beliau adalah wali kelas kami.. Namaku pun nama pertama yang disebutkan “Adelia Niken Putri” , aku mengangkat tangan sambil berseru “hadir pak!” nama kedua, ketiga, keempat, dan sampai kenama “Melinda Dwi Kipras” Melinda pun menjawab “hadir pak!”…..




Sekolah akan dimulai seperti biasa pada minggu depan, minggu ini hanya pengenalan mata pelajaran, guru-guru, lab, dll.. Kelasku pun mungkin hanya satu-satunya kelas yang tidak akrab satu sama lain, tidak ribut, tidak saling pamer dll.. Mungkin karna tata letak kursi yg di haruskan duduk sendiri-sendiri.. Aku duduk di tengah tepat dibawah kipas angin, dan Melinda duduk paling depan tepat didepan meja guru…




Senin pun tiba, kami memulai aktifitas kelas.. Wali Kelas pun memasuki kelas kami, kelas kami yang paling parah, kelas kami yang belum saling kenal satu sama lain.. Wali kelas pun mengadakan pemilihan ketua kelas, sistemnya voting.. Dan akhirnya ditetapkan aku sebagai Seksi Kebersihan.. haha




Selama di tahun pertama sekolah, dikelas Melinda adalah sosok yang ceria, yaa tidak ada beban, seperti plong begitu saja, giginya yang tidak rata membuat kami tertawa saat melihat dia tertawa.. keakraban kelas kami mulai terasa saatmemasuki ajaran tengah semester.. Anak-anak cewe setauku sering mampir ke kost Melinda sepulang sekolah.. Melinda disini ng’kost, karna orang tuanya berada di luar kota.. Melinda terlihat mapan walau hanya sendiri disini, Melinda sering membeli perlengkapan make up wanita di situs online atau pun dari sales-sales di kelas.. Setiap sabtu minggu Melinda pulang ketempat orang tuanya, dan kembali kesini setiap Minggu sore..




Melinda dikelas terkenal dengan perlengkapan make-upnya, dia mungkin satu-satunya siswi yang paling harum dikelas. Pakaiannya pun terkesan junkist, dia memakai rok diatas lutut dan baju yg benar-benar membentuk body, sehingga kalau sedang berjalan didepan anak laki-laki, anak laki-laki malah sering membacainya ayat kuri, yasin dll, respon Melinda hanya tertawa , begitupun anak-anak kelas yang mendengarnya, dikelas mungkin Melinda yang sering diberi sindiran karna bajunya yg junkist dan gignya yang tidak rata, namun tidak terlihat Melinda stress dengan sindiran tersebut…




Tidak terasa ujian penaikan kelas pun di mulai, kelas kami pun diacak-acak dan digabung dengan anak kelas lainnya.. Aku pun ternyata satu kelas dengan Melinda, Melinda duduk tepat dibelakangku…..




Ujian penaikan kelas pun berakhir, sekarang libur pra-penaikan… dibulan inipun aku berulang tahun ke-15 J.. tidak ada perayaan, karna aku yang memintanya.. Hari ulang tahunku pun tiba, aku berencana akan menonton film bersama pacar, dan teman-teman gerejaku.. handphone ku pun borderin, sebuah telpon dari Dinar teman sekelasku ”Ken, km dimana?”, “dirumah, kenapa?” jawabku, “loh, km gak jenguk Melinda?” Tanya Dinar, “hah? Loh? Melinda kenapa?” jawabku kaget, “dia kecelakaan tauk! Pas perjalanan pulang sama pacarnya, Melinda mau pulang ketempat orang tuanya, buru deh kamu kesini!!” tuuutt..tuutttt suara telepon dimatikan.. Aku masih shock, antara kaget dan bingung, kaget karna Melinda sakit, dan bingung karna film dimulai 45menit lagi.. Masa di hari ulang tahunku ada temanku yang sakit begini pikirku sambil mengemudi motor dengan kecepatan penuh menuju ke rumah sakit.. Sesampainya dirumah sakit… untungnya aku langsung bisa menemukan kamar Melinda.. Melinda terbangun karna kehadiranku.. Melinda parah, wajahnya babak belurm tangan dan kakinya dipenuhi luka-luka, tengkorang belakangnya pun mengalami pembengkakan, bagian matanya ada darah beku.. Aku menahan tangis melihatnya, menahan ngilu saat melihat darahnya, tak ku sangka akan separah ini, dihari ulang tahunku… Mama Melinda meninggalkan kami, aku memulai percakapan “Gimana Mel? J “ sambil mendatanginya pelan, memegang jemarinya, dan tersenyum.. “baik kok Ken, happy bday ya, sorry ngerepotin jenguk segala” jawab Melinda penuh senyum, lagi-lagi tak kulihat dia merasa kesakitan.. aku melupakan sejenak acara nontonku, baru kali ini au merasa sedekat ini dengan Melinda, teman-temaku yang lain juga merasa begitu… “Meidy, dirawat dimana?” tanyaku, karna seingatku Melinda kecelakaan bersama pacarnya, “ditempat orang tuanya” jawab Nola.. Jawaban Nola membuat semuanya hening, jujur aku tak suka keadaan seperti ini, ingin memulai percakapan, tetapi aku takut melukai hati Melinda… “motormu gimana Mel?” tanyaku hati-hati, “rusak, hehe hancur belur” jawab Melinda lagi-lagi dengan senyum, aku bisa melihat saat luka-luka diwajahnya harus melebar saat dia tersenyum… “Mel, aku pamit dulu yaa, maaf ga bisa bawain km apa-apa, maaf juga aku ga tau apa-apa tentang keadaan kamu L” kataku seraya tersenyum menahan airmata.. “iya, ga apa Ken, maaf ganggu acara ultahmu” jawab Melinda penuh senyum, bisa-bisanya dia masih ingat ulang tahunku.. aku pamit dengan teman-temanku yang masih disana.. dalam hatiku berkata “ini merupakan ulang tahunku yang paling berkesan”… Liburan kali ini pun dibalut kabut duka…..




Libur sekolah pun berakhir, sekarang aku bukan anak kelas 1 SMA lagi J,, keadaan Melinda sudah membaik menjelang libur usai.. Hari ini masuk seperti biasa, tetapi aku belum melihat Melinda hari ini, aku bersama teman-teman yang lainnya membicarakan keadaan dia saja hari ini , karna tidak ada guru mata pelajaran yang masuk hari ini… Tepat seminggu berikutnya Melinda mulai bersekolah lagi, perbedaannya Melinda kali ini mengenakan Jilbab.. luka-luka dibadannya memang tidak terlihat karna sekarang dia memakai pakaian serba panjang, kami ragu untuk menanyakan apa alasan Melinda mengenakan jilbab.. Kami mendatanginya, mengajaknya bercanda dan menghiburnya, tidak ada perubahan sifat Melinda seusai kecelakaan..




Ditahun kedua, kelas menjadi sangat menyenangkan penuh keakraban, canda, ledekan, dll.. Namun dibalik semua itu tidak ada istilah sakit hati, atau apapun.. Ditahun kedua pun diwajibkan magang dikantor sesuai jurusan masing-masing, waktu diwajibkan selama 3-4 bulan.. Aku bersama temanku Fitria magang disebuah Perusahan bagian jasa Koran… Selama 3 bulan tidak ada aktifitas belajar disekolah..




3bulanpun berlalu...




Siswa-siswi kelas 2 pun kembali bersekolah. . Semua anak laki-laki berambut gondrong, mungkin karna selama 3 bulan tidak ada razia rambut, haha.. kami memulai aktifitas dari menyusun laporan hingga akhirnya sidang .. Setelah sidang usai barulah kami melakukan aktifitas belajar seperti biasa.. 1bulan terlewati, namun Melinda tak kunjung turun sekolah. Kata wali kelas kami, Melinda akan berpindah sekolah keluar kota, kata beliau Melinda merengek ingin dipindahkan sekolah. Kami kaget, kami tak tau apa salah dan masalah kami terhadap Melinda.. dan disaat itu anak-anak perempuan merasa sangat kehilangan Melinda.. 2bulan sudah, dan status Melinda pun masih gantung antara pindah dan tidak, dan sepertinya ini adalah hari dimana semua akan dimulai..




Wali kelas memasuki kelas dengan wajah serius dan mata sembam, memanggil 5 nama anak laki-laki, namun hanya ada 3, karna 2 nya tidak masuk sekolah hari ini.. 3 anak laki-laki tadi dengan heran keluar kelas dan memasuki ruang guru, cukup lama mereka didalam…




Ke 3 anak laki-laki pun akhirnya keluar dan kembali masuk kelas, ekspresi mereka tak bisa ditebak, antara gugup, takut, sedih, dan kaget pastinya. Kami mengira bahwa mereka ada masalah dengan nilai, tapi. . . . . . “Ded, Dra, Bar, kenapa kalian?”tanya Sonia si wakil ketua kelas.. Dedra, Andra, dan Akbar sepertinya kompak menjawab dengan menunduk, dan kembali ketempat duduk mereka.. Kami hanya diam, dan kembali melakukan aktifitas sebelumnya. Suasana kelas hening karna rata-rata sibuk sendiri, guru mata pelajaran tidak masuk kelas hari ini, kami mendengarkan lagu melalui headphone sambil ber-online ria.. Tak lama Dedra maju kekelas dan meminta perhatian, menyuruh kami melepas headphone.. Kami bersiap mendengarkan apa yang ingin dia biacarkan.. “Siapa disini yang sering ngejekin Melinda? Udah jujur aja kite sama-sama”kata Dedra dengan suara nyaring dan tegas logat betawi, Akbar dan Andra mengiyakan dari belakang.. “loh memangnya Melinda kenapa?”tanya Yolanda sahabat Melinda.. “Melinda GILA! 2bulan dikamar gak mau makan, dan ngapa-ngapain, gak mau sekolah kerjanya nangis aja!”seru Dedra yang rasanya setengah gila setelah mengetahui ini.. “hahh? Maksudnya apa?”tanyaku heran.. “tadi dikantor orang tua Melinda nangis-nangis, Melinda berubah selama 2bulan ini, katanya gara-gara. . . . . . .”ucapan Dedra terpotong karena wali kelas memasuki kelas, Dedra terdiam dan kembali duduk..




Wali kelas tiba-tiba menangis, terisak. Kami hanya diam melihat pemandangan ini.. “kenapa kalian diam? Hah? Setelah teman kalian, kalian buat begini?!” seru wali kelas dengan isakkannya. Kami hanya bisa diam . . .




“Melinda mengalami depresi berat, Melinda tak mau sekolah lagi karna kalian yang selalu ngejek dia sejak kelas satu, kalian ingat selalu membacainya ayat-ayat Al-Quran saat dia lewat? Membiarkan dia terjatuh saat MOS? Mentertawakan postur badannya? Menghina giginya yang tidak rata? INGAT?! Melinda memendamnya selama setahun terakhir ini!! Apa kalian gak sadar? Hah? Melinda sekarang hampir Gila, tertawa, menangis sendiri didalam kamar.. kenapa kalian masih membanding-bandingkan teman!!”isak wali kelas, satu persatu murid ikut menangis.. suasana hening, keheningan terbaca seperti satu kelas kompak berpikir bahwa ejekan kami hanya bercanda. Wali kelaspun seperti terganggu dengan keheningan, beliau melanjutkan “dia mungkin tertawa saat kalian ejek, tapi kalian ga tau perasaan hati kecilnya seperti apa!”lanjut wali kelas..




Penyesalan, itulah yang kami alami. . . kami sangat merindukan Melinda, kami tak tahu betapa tersiksanya dia memendam ini semua. Kami keterlaluan.. Kami memutuskan untuk meminta maaf pada MelindaJ tapi apakah itu bisa menyembuhkan hatinya ?




Disini kami sadar, ada 3 hal yang tak bisa kembali Perkataan, Penyesalan, dan Kesempatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar